السلام عليكم و رحمة الله و بركاته

Rabu, 11 Juli 2012

JAZAAKALLAH KHAIRON


Doa untuk orang yang berbuat baik kepada kita

جَزَاكَ اللهُ خَيْرًا

“Jazaakallahu khoiron”

((Mudah-mudahan Allah membalasmu dengan balasan kebaikan)). 

      Dari Usamah bin Zaid berkata, telah bersabda Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam, “Barangsiapa yang berbuat baik kepadanya lalu ia mengucapkan kepada orang tersebut, ‘..al-Hadits…’ maka sungguh-sungguh ia telah mencukupi dalam sanjungan”.

HR at-Turmudziy: 2035, an-Nasa’iy di dalam Amal al-Yaum wa al-Lail: 180, Ibnu as-Sunniy di dalam Amal al-Yaum wa al-Lail: 275 dan ath-Thabraniy di dalam ash-Shaghir.

        Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih, lihat Shahih Sunan at-Turmudziy: 1657, Shahih al-Jami’ ash-Shaghir: 6368. Misykah al-Mashobih: 3024 dan Shahih at-Targhib wa at-Tarhib: 959.

Berkata asy-Syaikh Salim bin Ied al-Hilaliy: Shahih, lihat Nail al-Awthar bi Takhrij kitab al-Adz-kar: 923, 1218 dan Bahjah an-Nazhirin Syar-h Riyadl ash-Shalihin: II/ 586 hadits nomor 1496.

        Di dalam riwayat ath-Thabraniy di dalam ash-Shaghir dari Abu Hurairah secara ringkas “Apabila seseorang mengatakan ‘…al-Hadits…’ maka sungguh-sungguh ia telah mencukupi di dalam sanjungan”. [Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih, lihat  Shahih at-Targhib wa at-Tarhib: 961 dan Shahih al-Jami’ ash-Shaghir: 708].

Islam telah mengajarkan kita sebagai umatnya untuk membalas setiap kebaikan yang diberikan orang dengan kebaikan pula. Jika kita tidak memiliki sesuatu yang dapat kita berikan kepada orang tersebut sebagai bentuk pengamalan ajaran Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, cukup bagi kita untuk mendoakannya dengan kebaikan. Sehingga seakan-akan kita telah cukup memberikan balasan kepadanya. Dan di antara doa yang diajarkan oleh Rosulullah Shallallahu alaihi wa slam adalah doa tersebut di atas. 

Tidak seperti awamnya umat sekarang ini, yang terbiasa mengucapkan, “terima kasih, thank you, thanks dan selainnya”. Padahal ucapan doa tersebut selain mengikuti sunnah Nabi Shallallahu alaihi wa sallam juga mendoakan kebaikan kepada orang yang telah berbuat baik kepada kita.  

Hal ini berdasarkan dalil hadits berikut ini, dari Abdullah bin Umar radliyallahu anhuma berkata, telah bersabda Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam, “Barangsiapa yang telah melakukan kebaikan kepadamu maka balaslah dia. Jika kamu tidak mendapatkan (sesuatupun untuk membalasnya) maka doakanlah kebaikan kepadanya sehingga kamu tahu bahwasanya kamu telah cukup membalasnya”. [HR al-Bukhoriy di dalam al-Adab al-Mufrad: 216, Abu Dawud: 1672, 5109, an-Nasa’iy: V/ 82, Ahmad: II/ 68, 99, al-Baihaqiy di dalam Syu’ab al-Iman: 3538, Ibnu Hibban dan al-Hakim: 1542, 2416].  

Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: shahih, lihat Shahih al-Adab al-Mufrad: 158, Shahih Sunan Abu Dawud: 1468, 4261, Shahih Sunan an-Nasa’iy: 2407, Shahih al-Jami’ ash-Shaghir: 6021, Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah: 254, Irwa’ al-Ghalil: 1617, Misykah al-Mashobih: 1943 dan Shahih at-Targhib wa at-Tarhib: 957, 845].

Berkata asy-Syaikh Salim bin Ied al-Hilaliy: Shahih, lihat Nail al-Awthar bi Takhrij kitab al-Adz-kar: 1115 dan Bahjah an-Nazhirin Syar-h Riyadl ash-Shalihin: III/ 208 hadits nomor 1723.
Ucapan tersebut diucapkan tergantung dari orang yang berbuat kebaikan  tersebut. Jika yang berbuat baik itu laki-laki maka kita ucapkan, “Jazaakallah khairan”. Dan bila yang berbuat baik itu perempuan maka kita ucapkan, “Jazaakillah khairan”. Atau jika dalam bentuk jamak (plural), maka kita ucapkan, “Jazaakumullah khairan”.

Hal ini telah disebutkan di dalam hadits tentang tayammum yang panjang di bawah ini,

عَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنها أَنهَّاَ اسْتَعَارَتْ مِنْ أَسمْاَءَ قِلاَدَةً فَهَلَكَتْ فَبَعَثَ رَسُوْلُ اللهِ رضي الله عنها (فىِ طَلَبِهَا) رَجُلاً فَوَجَدَهَا فَأَدْرَكَتْهُمُ الصَّلاَةُ وَ لَيْسَ مَعَهُمْ مَاءٌ فَصَلُّوْا (بِغَيْرِ وُضُوْءٍ) فَشَكَوْا ذَلِكَ إِلىَ رَسُوْلِ اللهِ رضي الله عنها فَأَنْزَلَ اللهُ آيَةَ التَّيَمُّمِ فَقَالَ أُسَيْدُ بْنُ اْلحُضَيْرِ لِعَائِشَةَ: جَزَاكِ اللهُ خَيْرًا فَوَاللهِ مَا نَزَلَ بِكِ أَمْرٌ تَكْرَهِيْنَهُ (قَطٌّ) إِلاَّ جَعَلَ اللهُ ذَلِكَ لَكِ (مِنْهُ مَخْرَجًا) وَ (جَعَلَ) لِلْمُسْلِمِيْنَ فِيْهِ خَيْرًا (و فى رواية: بَرَكَةً) 

Dari Aisyah radliyallahu anha, “Bahwasanya ia pernah meminjam sebuah kalung dari Asma lalu kalung itu hilang”. Maka Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam mengutus seorang lelaki untuk mencarinya, lalu ia menemukannya. Maka datang waktu sholat sedangkan mereka tidak memiliki air lalu mereka sholat tanpa wudlu. Sesudah itu mereka mengadukan hal tersebut kepada Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallamlalu turunlah ayat tayammum. Usaid bin al-Hudlair berkata kepada Aisyah, “Mudah-mudahan Allah memberi balasan kebaikan kepadamu, demi Allah tidaklah turun suatu perkara yang sedikitpun tidak engkau sukai melainkan Allah menjadikan yang demikian itu jalan keluar bagimu dan Allah juga menjadikan kebaikan di dalamnya kepada kaum muslimin”. (di dalam suatu riwayat, berkah). [HR al-Bukhoriy: 334, 336, 3672, 3773, 4583, 4607, 4608, 5164, 5250, 5882, 6844, 6845, Muslim: 367, Abu Dawud: 317, an-Nasa’iy: I/ 163-165 dan Ibnu Khuzaimah: 261. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih, lihat Mukhtashor Shahih al-Imam al-Bukhoriy: 185, Shahih Sunan Abi Dawud: 309 dan Shahih Sunan an-Nasa’iy: 299].

Semoga bermanfaat.