السلام عليكم و رحمة الله و بركاته

Selasa, 10 Juli 2012

DOA UNTUK YANG MEMBERIKAN MAKANAN BERBUKA


Doa apabila berbuka puasa di rumah orang lain

بسم الله الرحمن الرحيم

أَفْطَرَ عِنْدَكُمُ الصَّائِمُوْنَ وَ أَكَلَ طَعَامَكُمُ اْلأَبْرَارُ وَ صَلَّتْ عَلَيْكُمُ اْلمـَلاَئِكَةُ

“Af-thoro ‘indakumush shoo’imuuna wa akala tho’aamakumul abrooru wa shollat ‘alaikumul malaa’ikah”

((Telah berbuka orang-orang yang shaum di sisimu, orang-orang yang baik telah memakan makananmu dan para Malaikat mendoakan agar kalian mendapat  rahmat)).
         
 Dari Anas radliyallahu anhu berkata, bahwasanya Nabi  Shallallahu alaihi wa sallam pernah datang menemui Sa’d bin Ubadah (radliyallahu anhu). Sa’d datang menjumpai Beliau dengan membawa roti dan minyak zaitun (atau kismis) lalu makan. Kemudian Nabi Shallallahu alaihi wa sallam berdoa, “..al-Hadits..”.

HR Abu Dawud: 3854, Ibnu Majah: 1747, al-Baihaqiy (Syu’ab al-Iman): 6048, an-Nasa’iy dalam Amal al-Yaum wa al-Lail, Ibnu Sunni dalam Amal al-Yaum wa al-Lail dan Ahmad: III/ 118, 138.

Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih, lihat Shahih Abu Dawud: 3263, Shahih Sunan Ibni Majah: 1418, Shahih al-Jami’ ash-Shaghir: 1137, 4677, 4679 Tahqiq al-Kalim ath-Thayyib: 193 dan Adab az-Zifaf halaman 170.

Berkata asy-Syaikh Salim bin Ied al-Hilaliy: Shahih, Lihat Nail al-Awthar bi Takhrij Ahadits Kitab al-Adz-kar: 555.

Berkata asy-Syaikh al-Albaniy rahimahullah, “Ketahuilah bahwa dzikir ini tidaklah terikat pada orang yang shaum/ puasa setelah berbukanya saja. Tetapi dzikir ini sifatnya mutlak. Sabda beliau “Telah berbuka orang-orang yang shaum di sisimu”, bukan dalam bentuk kalimat khabar (pemberitaan), namun merupakan doa untuk orang yang menyediakan makanan sampai-sampai orang-orang yang shaum berbuka di sisinya dan mendapatkan pahala berbukanya mereka. [Adab az-Zifaf halaman 171].